MASIHKAH DIKATAKAN MERAKYAT?

Muh Zaky al-Garuty

"MASIHKAH DIKATAKAN MERAKYAT?"
Oleh: al-Garuty

Wahai wakil rakyat..!
Seharusnya Anda mewakili suara rakyat.
bukanlah pelajar dan mahasiswa menyuara.

Jika Anda adil mengemban amanat rakyat.
Tak mungkin rakyat marah.
Mana mungkin mahasiswa tumpah,
Sangat tidak elok mereka datang, memburu gerbang menuntut keadilan.
Kalau rakyat merasa nyaman,
Tak dirampas haknya.

Jika begini...
Dan terus begini...
Apakah masih dikatakan wakil yang merakyat?

Anda tentu tahu, bukan?
Bagaimana sulitnya negeri ini.
Utang luar negeri meroket.
Harga ekonomi selangit.
BUMN sana-sini rugi.
Rakyat terbebani.
Malah ditimpal derita.
Bukan ditoleh bebannya.
Liriklah sedarahmu sejenak!

Seharusna Anda peka.
Bukan mengobok-obok Undang-undang yang semula aman.
Urus dulu keadilan dan kesejahteraan rakyat.
Ingat, Anda dipilih dan digaji rakyat, bukan oleh penguasa.

Wahai wakil rakyat!
Hentikan semua ini.
Kembalilah pada kehendak rakyat.
Lihatlah,..dengarlah,..
korban terus berjatuhan!
Apakah mau ditambah lagi?


Sadarkah Anda?..
Pada yang sekarang sedang tertawa terbahak?
Tentunya bukan rakyatmu,
Bukan pula bangsa darah dagingmu.
Namun para antek- antek yang menghendaki negeri ini hancur.
Para penghianat pancasila dan NKRI.

Awas ada maling teriak maling!
Di mulut "NKRI harga mati"
Padahal dihatinya "Demokrasi dikebiri, NKRI dikhianati"
Awas, jangan salahkan kami yang masih cinta Pancasila dan NKRI harga mati.
Meski tak kan dibawa mati.


Lembah Cikuray

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Pengantar Peneliti

"CINTA DI SUJUD TERAKHIIR" (CERPEN)

Jawaban Puisi Ibu Indonesia